Selasa, 16 Agustus 2016

Masjid Jamek India: India Mosque


A mosque has stood on this site since the 1863, just six years after Kuala Lumpur was founded. Over the decades, the original wooden structure underwent several renovations and extensions, before making way for a completely new building in 1964. A major face lift-in 2002, saw the addition of polished granite exterior, to the three-storey onion domed structure. Throughout its history, this mosque has predominantly served the needs of ethnic Indian Muslims, which is reflected in the architectural style. (According to the brochure that I found out)
This mosque located behind our hotel, so its easy for us to get there. We can enjoy the bazaar around the mosque. There are many shops and kiosks that sell manything, especially fabric and food.
Seafood, delicious :3



A Taste of Malaysia

Dear my friend, I will tell you about some atrractive places that I ever visited in Kuala Lumpur. There are:
1. Masjid Jamek India
2. Putrajaya District
3. Batu Cave
4. Genting Highland
5. Central Market (Pasar Seni)
So, let's check my next post, if you want to know more :)



Minggu, 07 Agustus 2016

Cukup Tau

Tidak selamanya kita kan berada pada lingkungan yang baik, suatu saat ada kalanya kita kan melihat sisi lain dari dunia ini.
Ya, terkadang kita perlu tau bahwa yg terjadi disekitar tidak selamanya baik. Kita tidak boleh menutup mata apabila kenyataan yang terjadi tak seindah yang dibayangkan.
Bersyukur bila kita memang berada di lingkungan yang tepat. Lingkungan yang selalu mengingatkan mana yang boleh dan mana yang tidak. Namun, bagaimana nasib sodara-sodara kita yang tidak seberuntung kita?
Seseorang tidak bisa memilih dari rahim mana ia akan dilahirkan. Kalau sudah begitu, bukankah suatu perbuatan yg tidak adil apabila kita bersikap antipati terhadap seseorang yang berada dilingkungan yg belum tepat?
Membuka mata, melihat sekitar membuat kita belajar bahwa kadang hidup tak sejalan dengan angan. Selain itu akan membuat kita lebih siap dalam menyelami lautan kehidupan.
Mungkin pembaca bingung, sebenarnya aku nulis apa..
Dianalogikan sesosok orang utan yang telah lama tinggal di penangkaran. Ia selalu hidup enak berkecukupan dengan orang utan lain yg menyayanginya. Namun, tibalah saatnya ia harus pergi ke hutan. Selama seminggu ia telah di training untuk hidup di alam bebas. Setelah dirasa cukup, tibalah hari pelepasan. Si orang utan pergi meninggalkan penangkaran.
Ada dua kemungkinan, akankah si orang utan dapat bertahan atau dia akan stress lalu mati karena di hutan tidak senyaman saat berada di penangkaran?
Satu hari, dua hari, okelah
Satu minggu masih oke
Memasuki minggu ke 3 si orang utan bertemu dengan saingannya dan terjadi hubungan kompetitif dengan si rival.
Si rival ini ternyata licik, walaupun sudah memiliki makanan yang cukup namun ia selalu ingin makanan milik orang utan.
Orang utan sangat sedih, belum pernah ia bertemu hewan seperti saingannya saat ini. "Kok ada ya orang setega ini.."
Lama-kelamaaan si orang utan jadi stress. Namun, ia tidak mati.
Teringat akan kata si pawang ketika mendapat training, "Tan, kelak kau akan menemui orang-orang yang yang tak sejalan dengan mu, meskipun kau orang utan yang baik, namun teman2 mu kelak blm tentu bersikap baik pula kepadamu. Selain itu ada kalanya kau akan menemui hal-hal negatif, yang harus kau lakukan adalah mengamalkan apa yang telah kau dapat ketika berada dipenangkaram. Selama di penangkaran bukankah sudah tau mana yang boleh dan mana yang tidak? Sekarang bersikap luweslah dalam bergaul dengan sesama,ok."

-ditulis sehabis nangis karena dimarahi bapak ibu karyawan TU akibat keteledoran dan berujung harus men cap lebih dari 200 lebih undangan mentoring untuk adek kelas, alhamdulillah-